Mengatasi rasa rendah diri bagi mahasiswa, apalagi yang berkuliah di Sehati (kemungkinan maksudnya mahasiswa dengan latar belakang sederhana atau dari daerah tertentu, atau mungkin ada konteks khusus dengan "Sehati"), bisa terasa lebih menantang. Tapi kamu harus tahu bahwa kamu tidak sendirian. Banyak mahasiswa pernah (atau sedang) merasa seperti itu. Berikut pendekatan khusus untuk mahasiswa yang mungkin kamu rasakan:
Kamu diterima sebagai mahasiswa karena kamu layak. Rasa rendah diri sering muncul karena merasa "nggak selevel" dengan orang lain. Tapi ingat: setiap orang punya perjuangannya masing-masing. Jangan bandingkan prosesmu dengan hasil orang lain.
Afirmasi harian:
“Saya di sini bukan karena keberuntungan, tapi karena saya berusaha dan pantas.”
Di dunia kuliah, kamu akan ketemu orang-orang dengan berbagai latar belakang—yang lebih pintar, lebih kaya, lebih berpengalaman. Tapi itu bukan perlombaan. Nikmati proses belajarmu. Bahkan gagal pun bagian dari pertumbuhan.
Mulailah ikut kegiatan kampus:
Organisasi mahasiswa
Unit kegiatan mahasiswa (UKM)
Relawan atau kegiatan sosial
Dari situ kamu bisa melatih kepercayaan diri, komunikasi, dan memperluas jaringan teman yang suportif.
Kalau tidak paham materi kuliah, jangan diam. Banyak dosen atau teman justru senang membantu. Tunjukkan keingintahuanmu. Itu tanda kamu ingin maju, bukan lemah.
Jika kamu merasa rendah diri karena kondisi ekonomi:
Manfaatkan beasiswa yang tersedia (tanyakan ke kampus).
Bergabunglah dengan komunitas mahasiswa rantau atau mahasiswa berprestasi.
Cari pekerjaan paruh waktu yang mendukung studi (asisten dosen, freelance, dsb.).
Jangan merasa malu. Justru itu menunjukkan kemandirian dan daya juangmu.
Rendah diri sering makin buruk kalau kamu kurang tidur, stres, atau makan tidak teratur. Bangun rutinitas:
Bangun dan tidur teratur
Olahraga ringan (jalan kaki, stretching)
Waktu khusus untuk belajar dan istirahat
Kadang cuma butuh didengar. Cerita ke teman dekat, kakak tingkat, mentor, atau konselor kampus bisa sangat membantu. Kampus biasanya punya layanan konseling gratis—coba cek di bagian akademik atau kemahasiswaan.