Prokrastinasi bagi Mahasiswa STIKes Sehati

Prokrastinasi pada mahasiswa STIKes Sehati (atau mahasiswa kesehatan pada umumnya) bisa menjadi masalah serius karena bidang studi ini menuntut kedisiplinan tinggi, beban akademik yang berat, dan keterampilan praktik yang tidak bisa ditunda-tunda. Menunda tugas atau belajar dapat berdampak langsung pada kemampuan akademik dan kesiapan praktik di dunia nyata.

Faktor Penyebab Prokrastinasi pada Mahasiswa STIKes Sehati:

  1. Tugas Praktikum dan Laporan yang Menumpuk
    Banyaknya laporan praktik klinik atau laboratorium bisa membuat mahasiswa kewalahan dan akhirnya menunda-nunda.

  2. Jadwal Kuliah dan Praktik yang Padat
    Jadwal yang penuh membuat manajemen waktu jadi tantangan. Akibatnya, mahasiswa cenderung menunda hal-hal yang terasa "masih bisa nanti."

  3. Tekanan Emosional dan Mental
    Beban belajar tinggi, tekanan dari dosen, atau pengalaman praktik yang menegangkan bisa menimbulkan stres, lalu berujung pada prokrastinasi.

  4. Kurangnya Motivasi Internal
    Jika belum menemukan alasan pribadi yang kuat untuk menekuni dunia kesehatan, mahasiswa bisa merasa tugas-tugas terasa membosankan dan tidak bermakna.

  5. Ketergantungan pada Grup atau Teman
    Beberapa mahasiswa menunggu teman untuk memulai tugas bersama, atau bergantung pada sistem "belajar bareng," yang bisa memperlambat inisiatif pribadi.


Dampak Prokrastinasi bagi Mahasiswa STIKes:

  • Tertinggal dalam pemahaman materi klinis

  • Nilai akademik menurun akibat kualitas tugas yang tidak maksimal

  • Kecemasan meningkat, terutama saat mendekati ujian atau deadline laporan

  • Kurangnya kesiapan menghadapi dunia kerja kesehatan, yang menuntut ketepatan waktu dan tanggung jawab tinggi


Cara Mengatasi Prokrastinasi Secara Khusus:

Berikut strategi yang cocok untuk mahasiswa STIKes seperti di STIKes Sehati:

  1. Gunakan Jadwal Belajar Mingguan
    Bagi waktu antara kuliah, praktik, dan waktu menyelesaikan tugas. Gunakan aplikasi seperti Google Calendar atau planner fisik.

  2. Mulai dari Tugas yang Paling Berat atau Mendesak
    Terapkan prinsip "eat that frog" — kerjakan dulu tugas yang paling berat agar beban terasa lebih ringan selanjutnya.

  3. Buat Grup Belajar yang Produktif, Bukan Cuma Nongkrong
    Gunakan teman sebagai sistem pendukung, bukan alasan menunda. Buat kesepakatan saling mengingatkan untuk menyelesaikan tugas.

  4. Coba Teknik Pomodoro Saat Belajar atau Menulis Laporan
    25 menit fokus – 5 menit istirahat. Ulangi 4 kali lalu ambil istirahat panjang. Teknik ini bisa menjaga fokus dan ritme kerja.

  5. Ingat Tujuan Besarmu
    Kamu belajar untuk menjadi perawat, bidan, atau tenaga kesehatan yang menangani nyawa orang. Tugas-tugasmu sekarang adalah bagian dari proses menjadi profesional.


Sumber : http://akbidsehati-medan.ac.id/berita/detail/prokrastinasi-bagi-mahasiswa-stikes-sehati