Bagi mahasiswa STIKes Sehati, kemampuan membatasi pembicaraan membawa banyak manfaat, terutama dalam mendukung pembelajaran, etika, dan kehidupan sosial.
Meningkatkan Fokus Belajar
– Dengan bicara seperlunya, mahasiswa lebih banyak mendengar, memahami materi kuliah, dan menghargai dosen.
Menciptakan Citra Profesional
– Mahasiswa kesehatan dituntut untuk sopan dan komunikatif. Bicara seperlunya membuat mereka terlihat bijak, dewasa, dan profesional.
Menumbuhkan Empati & Sikap Rendah Hati
– Mendengarkan lebih banyak membantu mahasiswa memahami perasaan pasien, teman, maupun dosen.
Mengurangi Konflik Sosial
– Terhindar dari salah bicara, gosip, atau ucapan yang bisa menyinggung orang lain.
Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Klinis
– Dalam dunia kesehatan, komunikasi yang singkat, jelas, dan penuh empati sangat penting saat berinteraksi dengan pasien.
Membangun Hubungan yang Sehat
– Mahasiswa lebih mudah dihargai dan dipercaya, baik oleh teman maupun tenaga pendidik.
Jadi, membatasi pembicaraan bukan berarti pasif, tetapi menyampaikan sesuatu dengan tepat, jelas, dan bermanfaat.