Belajar dari pengalaman orang lain sangat relevan bagi mahasiswa STIKes Sehati (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan), terutama karena mereka menempuh pendidikan di bidang kesehatan yang menuntut bukan hanya pengetahuan teoretis, tapi juga ketrampilan praktis, etika, dan empati. Berikut ini beberapa alasan dan cara bagaimana mahasiswa STIKes Sehati bisa belajar dari pengalaman orang lain:
Menghindari Kesalahan Serupa di Dunia Klinik
Mendengarkan pengalaman kakak tingkat atau perawat senior bisa membantu mahasiswa memahami kesalahan umum di ruang praktik, seperti komunikasi yang buruk dengan pasien atau kesalahan prosedur.
Mempersiapkan Diri untuk Dunia Kerja
Alumni yang sudah bekerja di rumah sakit atau puskesmas bisa berbagi realita di lapangan, termasuk tantangan administratif, tekanan kerja, dan cara menjaga kesehatan mental.
Belajar Etika dan Empati
Melalui cerita pasien atau tenaga medis lain, mahasiswa bisa melihat langsung bagaimana sikap profesional, sabar, dan empati berdampak pada proses penyembuhan.
Meningkatkan Soft Skills
Kisah sukses mahasiswa lain dalam membangun relasi dengan dosen, pasien, atau tim kesehatan memberikan contoh nyata tentang pentingnya komunikasi dan kerja tim.
Menemukan Inspirasi Karier
Dari pengalaman orang lain, mahasiswa bisa menemukan motivasi untuk mengambil spesialisasi tertentu, melanjutkan pendidikan, atau bahkan menjadi relawan di daerah terpencil.
Diskusi dan mentoring dengan alumni atau dosen praktisi.
Mengikuti seminar kesehatan, bedah kasus, dan pelatihan langsung.
Menonton dokumenter medis atau membaca kisah inspiratif dari tenaga kesehatan.
Bergabung dalam komunitas atau organisasi kampus.
Membaca refleksi praktik klinik dari kakak tingkat.