Agar perkataan yang baik bisa menjadi kenyataan, mahasiswa STIKes Sehati perlu memperhatikan cara berbicara

Agar perkataan yang baik bisa menjadi kenyataan, mahasiswa STIKes Sehati perlu memperhatikan cara berbicara yang mencerminkan nilai profesional, empati, dan integritas. Ini penting karena mereka dipersiapkan menjadi tenaga kesehatan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga bijak dalam berkomunikasi.

Bagaimana Seharusnya Mahasiswa STIKes Sehati Berkata-kata:

1. Gunakan Bahasa yang Sopan dan Empatik

Karena akan berinteraksi dengan pasien dan masyarakat, mahasiswa harus terbiasa berkata dengan empati dan hormat.

 Contoh:
“Apakah Anda merasa lebih baik hari ini?”
“Saya siap membantu Ibu/Bapak.”

2. Berani Berkata Positif dan Membangun

Hindari keluhan dan kata negatif. Ucapkan hal-hal yang memberi semangat dan solusi.

 Contoh:
“Ini memang tantangan, tapi saya akan belajar dan bisa mengatasinya.”

3. Konsisten dengan Nilai Profesionalisme

Kata-kata harus sesuai etika dan kode etik profesi kesehatan.

 Contoh:
“Saya akan jaga kerahasiaan data pasien.”
“Saya akan menjelaskan prosedur ini dengan baik.”

4. Gunakan Perkataan Sebagai Bentuk Komitmen

Ucapkan janji-janji yang bisa ditepati, dan penuhi dengan tindakan nyata.

 Contoh:
“Saya akan hadir tepat waktu dan belajar dengan sungguh-sungguh.”

5. Jadikan Perkataan sebagai Doa dan Afirmasi

Mahasiswa bisa membiasakan diri berkata hal baik yang menjadi sugesti positif.Contoh:
“Saya calon perawat yang profesional dan peduli.”
“Saya membawa manfaat bagi sesama.”

Kesimpulan:

Mahasiswa STIKes Sehati harus membiasakan diri menggunakan perkataan yang sopan, positif, beretika, dan memotivasi diri sendiri serta orang lain, agar menjadi pribadi tenaga kesehatan yang tidak hanya pintar, tapi juga berjiwa humanis.


Sumber : http://akbidsehati-medan.ac.id/berita/detail/agar-perkataan-yang-baik-bisa-menjadi-kenyataan-mahasiswa-stikes-sehati-perlu-memperhatikan-cara-berbicara-